Senin, 07 Juni 2010

Terapi yang digunakan dalam Attention Deficit Hyperactivity Disorder

 Farmakoterapi. Stimulan system saraf pusat, terutama dextroamphetamine (Dexedrine), methylphenidate, dan pemoline (Cylert). Food and Drug Administration (FDA) mengujikan dextroamphetamnie pada anak usia 3 tahun dan lebih dan methylphenidate pada anak yang berusia 6 tahun dan lebih; karena keduanya adalah obat yang paling sering digunakan.
Mekanisme kerja yang tepat dari stimulan tetap tidak diketahui. Obat ini telah terbukti sangat efektif pada hampir tigaperempat anak dengan gangguan defisit atensi/hiperaktivitas dan memiliki efek samping yang relatif kecil.
 Psikoterapi. Medikasi sendiri saja jarang memuaskan kebutuhan terapik yang menyeluruh pada anak gangguan defisit atensi/hiperaktivitas dan biasanya hanya merupakan satu segi dari regimen multimodalitas. Pada psikoterapi individual, modofikasi perilaku, konseling orang tua, dan terapi tiap gangguan belajar yang menyertai mungkin diperlukan. Jika anak-anak gangguan defisit atensi/hiperaktivitas dibantu untuk menyusun lingkungannya, kecemasan mereka akan menghilang.

Sumber : Kaplan & Sadock. (1997). Sinopsis Psikiatri. Jilid 2. Binarupa Aksara : Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar