Selasa, 08 Juni 2010

mengenal autis

Banyak sekali definisi yang beredar tentang Autis. Tetapi secara garis besar, Autis, adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan Autis Infantil. Schizophrenia juga merupakan gangguan yang membuat seseorang menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunia fantasinya sendiri: berbicara, tertawa, menangis, dan marah-marah sendiri.

Tetapi, ada perbedaan yang jelas antara penyebab dari Autis pada penderita Schizophrenia dan penyandang Autis Infantil. Schizophrenia disebabkan oleh proses regresi karena penyakit jiwa, sedangkan pada anak-anak penyandang Autis Infantil terdapat kegagalan perkembangan.

Gejala Autis Infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian anak, gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir. Seorang ibu yang sangat cermat memantau perkembangan anaknya sudah akan melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia 1 tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya atau sangat kurangnya tatap mata.

Untuk memeriksa apakah seorang anak menderita autis atau tidak,digunakan standar internasional tentang autis. ICD-10 (InternationalClassification of Diseases) 1993 dan DSM-IV (Diagnostic andStatistical Manual) 1994 merumuskan kriteria diagnosis untuk Autis Infantil yang isinya sama, yang saat ini dipakai di seluruh dunia.

Read more: http://doktersehat.com/2007/11/08/mengenal-autis-dan-ciri-ciri-nya/#ixzz0qFcqPvUt

Komponen-komponen Informasi

Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

b. Bar of Informatione, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca Headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada head line tadi bisa dipahami secara utuh.

c. Branch of Informationl, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti Matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, biasanya disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

d. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (suplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

e. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

f. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

e-majalah.com/deni0608.html

Ciri Sistem Informasi

Sejumlah informasi yang biasa kita dengarkan atau kita peroleh kadang memiliki karakteristik yang berbeda, tentunya hal itu disesuaikan dengan sumber informasi, bentuk dan jenis informasi serta untuk apa informasi itu kita cari. Dalam membantu anda untuk mengenali bagaimana informasi itu bisa kita kenali, maka berikut penjelasan mengenai ciri-ciri informasi. Deni Darmawan (2001) menjelaskan 5 ciri dari informasi yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:

1) Amount of Information (Kuantitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh suatu prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
2) Quality of Information (Kualitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
3) Recency of Information (Informasi Aktual), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
4) Relevance of Information (Informasi yang relevan atau sesuai), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
5) Accuracy of Information ( Ketepatan Informasi), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi
6) Autehnticity of Information ( Kebenaran Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Ciri-ciri dari informasi ini idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika kita akan merumuskan atau membuat kebijakan tertentu, sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.

sumeber : e-majalah.com/deni0608.html

Apa yang tersembunyi atas cinta

Apa yang tersembunyi atas cinta
Belajar dari masa lalu yang tersembunyi
Memberi kekuatan untuk kita
Berharap lebih baik yang akan datang

Tidak kita mengerti jalan yang tersembunyi
Kita tidak mengerti atau mencari
Melainkan membiarkannya seperti air
Kadang tenang, pelan dan deras

Dibalik cinta ada kekuatan yang tersembunyi
Mengetuk hati untuk bermain dengannya
Lalu membiarkannya merasuki jiwa
Hingga tanpa sadar kita telah sampai
Pada satu titik yang membuat kita terdiam

dimensi pola asuh

Baumrind (dalam Berk, 1994) mengemukakan empat dimensi pola asuh yaitu :
a. demandingness
Dimensi ini menggambarkan bagaimana standar yang ditetapkan oleh orang tua bagi anak, apakah orang tua menuntut terlalu tinggi diluar batas kemampuan anak, ataukah justru orang tua tidak menetapkan bagaimana anaknya harus berperilaku. Masing-masing orang tua memiliki kadar demandingness yang berbeda satu sama lain. Hertherington dan Parke (1993) (dalam Triwardani, 2001) menyatakan bahwa kadar demandingness berkisar dari orang tua yang sangat menuntut, bersikap kaku dan cenderung memaksa (demanding).
Orang tua tidak menuntut dimana anak tidak mendapat kontrol dalam berperilaku, kalaupun batasan itu ada, sifatnya tidak mengikat dan sangat sedikit (undemanding).
b. Controll
Dimensi ini menunjukkan pada upaya orang tua dalam menerapkan kedisiplinan pada anak sesuai dengan patokan tingkah laku yang dibuat sebelumnya.
c. Responsiveness
Dimensi ini mengukur bagaimana orang tua berespon kepada anaknya. Rentang perhatian yang diberikan orang tua berkisar antara : orang tua yang sangat tanggap dengan kebutuhan anak, hingga orang tua tidak tahu menahu mengenai kebutuhan anaknya. Hertherington dan Parke (1903) (dalam Triwardani, 2001) menyatakan bahwa kadar responsiveness berbeda berdasarkan kehangatan orang tua dengan anak. Pada orang tua yang memiliki hubungan hangat dengan anaknya maka orang tua akan sadar benar pada kebutuhan anaknya.
Orang tua yang cenderung menolak anak (rejecting), tidak akan tahu kebutuhan anak dan lebih memperhatikan kebutuhan orang tua (parent centered).
d. Accepting
dimensi ini menunjukkan pada kesadaran orang tua untuk mendengarkan atau menampung pendapat, keinginan atau keluhan anak, dan kesadaran orang tua dalam memberikan hukuman kepada anak apabila diperlukan.

Dari ke empat dimensi pola asuh di atas ternyata memiliki kaitan dengan ke empat jenis pola asuh. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : jika dimensi demanding, controlling dan accepting, responsive dipadukan maka akan terbentuk pola asuh yang authoritative. Jika dimensi demanding, controlling dan rejecting, unresponsive digabung maka akan terbentuk pola asuh authoritarian. Jika dimensi undemanding, uncontrolling dan accepting, responsive digabungkan maka akan terbentuk pola asuh indulgent atau serba boleh; dan jika dimensi undemanding, uncontrolling dan rejecting, unresponsive digabungkan maka akan terbentuk pola asuh reglectful atau tidak terlibat.

Pentingnya berpelukan

Senangnyaaa jika kita dapat pelukan dari orang-orang yang kita sayang..
Menurut para ahli, pelukan bisa memicu otak buat melepaskan hormon endorphin yang mempunyai efek lebih kuat dari morfin atau heroin.
Selain itu juga penting untuk pertumbuhan anak-anak. Karena jika anak yang kurang dapat pelukan dari orang-orang terdekatnya bisa jadi anak akan agresif daan suka menyerang dibanding dengan anak yang sering mendapatkan pelukan.
Jadi,,,, hayo kita berpelukaaaaaaannnn....

Philematology,,,

Hhhmmmm,, pernah denger kata itu gak..???
Itu nama lain dari berciuman. Keren yaaa nama ilmiahnya.
Menurut penelitian, jika kita ber-philematology selama satu menit bisa membakar 26 kalori dalam tubuh kita..
Dan rata-rata setiap orang bisa menghabiskan dua minggu untuk berciuman. Jadi kira-kira menghabiskan 10.080 kalori akibat berciuman. Jadi kita bisa mendapat keuntungan untuk ber-philematology... jadi bisa kurus deeeyyy...
Percaya...?

Kalori akibat berciuman

Sumber : kawanku No. 2/2006